Wednesday, February 18, 2009

Rumah Pensiun Anjing

Anjing Rick, yang jompo dan lumpuh, bisa menikmati hari tua dengan nyaman di Rumah Pensiun untuk Anjing di Sapporo, Jepang. Sejak didirikan pada 1978, rumah itu telah merawat sekitar 200 anjing sepuh. Seperti terlihat di foto, pelayanannya kelas hotel berbintang dan penuh kesabaran. Sang pengelola mungkin baru marah kalau mendengar pepatah: anjing tua menggonggong, kafilah berlalu

Labels:

Wednesday, February 11, 2009

Gendong Jeruk Ritual

Dengan menggendong jeruk dan wadah susu Paal Kavadi, pria ini mengikuti upacara tradisional di Singapura, Minggu (8/2) lalu. Ribuan orang lain juga mengikuti upacara meriah ini. Sekilas, biasa saja orang menggendong jeruk. Yang beda, jeruk ini dicantolkan dengan pengait runcing, menancap di daging punggung! Wow, pasti lebih dahysat bila yang dicantolkan itu semangka atau durian.

Labels:

Friday, February 6, 2009

Demi Keberuntungan

Bocah memblo-memblo atau berbedak tebal dipersiapkan untuk tampil di festival Shehuo di Xining, Provinsi Qinghai, Tiongkok, kemarin (6/2). Dia bersama anak-anak lain, yang juga berbedak tebal dan berkostum meriah, akan diarak keliling kampung. Begitulah cara warga berharap keberuntungan di tahun ini. Tak jelas, kenapa untuk menyambut sang keberuntungan saja harus berbedak sangat tebal. Karena sang keberuntungan memihak pabrik bedak?

Labels:

Thursday, February 5, 2009

Video "Heboh" Aksi Penyiar DIbalik Panggung RCTI

Tingkah reporter ngetop bisa gokil juga mereka gak sadar kali masih kesorot kamera, pengen liat videonya? silahkan klik selengkapnya dibawah ini.


Labels:

Marmut Cuaca

Di AS, untuk meramal cuaca, ternyata tak hanya dengan data satelit. Di Punxsutawney, Pennsylvania, AS, Senin (2/2) lalu, ditampilkan marmut (groundhog) peramal cuaca. Ben Hughes, pawing si marmut Phil, mengacungkan hewan pengerat itu ke udara. Si marmut pun sedikit meronta-ronta, karena silau. Organisasi The Grounhog Club mempercayai, bahwa marmut Phil bisa meramal cuaca lebih dari enam minggu ke depan. Ternyata di Amerika ada yang lebih parah daripada percaya dukun bocah di Jombang.

Labels:

Tuesday, February 3, 2009

Pelukan Gratis

Di area World Social Forum (WSF) di Belem, Brazil, (31/1) ada perempuan menyediakan diri untuk memeluk gratis. WSF yang diikuti "wakil" kaum pinggiran, merupakan tandingan pertemuan para elite World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Diyakini, bagi si miskin, untuk mendapat pelukan tulus bisa sesulit "maksud hati memeluk gunung". Di Belem, maksud hati memeluk yang itu kesampaian.

Labels:

Monday, February 2, 2009

Kapak Tertua dari Malaysia

Malaysia punya kebanggaan baru. Saidin, direktur pusat Riset Arkeologi Malaysia, menunjukkan kapak purba dalam jumpa pers di Pulau Penang, Kamis (29/1). Dia menyebut, itulah alat buatan manusia prasejarah tertua di dunia. Usianya 1,8 juta tahun. Bila benar, berarti di zaman itu Malaysia sudah dihuni manusia. Perlukah kita ikut menyelidiki, siapa tahu itu alat TKI zaman purba?

Labels:

Sunday, February 1, 2009

Monumen Sepatu Bush

Riwayat pelempar sepatu dari Baghdad, Muntazer al-Zaidi, bakal abadi. Sebuah monumen berupa sepatu superbesar dipasang di Tikrit, 130 km dari Bagdad. Namun, upaya mengenang pelemparan sepatu ke agresor Iraq, George W. Bush, itu tak mulus. Monumen itu harus dicopot pada Jumat (30/1) lalu. Alasannya, lahan pemerintah tak boleh dipakai sesuatu yang mengandung bias politik. Atau khawatir sepatu sebesar ini bakal benar-benar dilemparkan ke orang?

Labels: