Friday, December 19, 2008

Si Meong Jadi Menu Resto

GUANGDONG - Restoran-restoran di Guangdong, Tiongkok, beberapa minggu belakangan rajin menyajikan menu baru berupa aneka olahan daging kucing. Tak ayal, hati puluhan aktivis penyayang binatang yang menganggap si meong bagai anaknya itu teriris-iris pilu. Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor pemerintahan setempat, menuntut agar gubernur menerbitkan peraturan larangan penyajian daging kucing di restoran.

''Kami sangat marah! Kucing-kucing itu dikuliti dan dimasak hidup-hidup. Kami terpanggil untuk membetulkan perilaku tak beradab ini,'' kata Wang Hongyao, salah seorang pemrotes, kepada Associated Press.


Harian lokal Chengdu Business melansir, setidaknya lima ribu kucing per hari dipasok dari Provinsi Nanjing. Itu pun diprediksi belum cukup memenuhi kebutuhan penduduk lokal yang menghabiskan sekitar sepuluh ribu kucing per hari.

Selain di Tiongkok tak ada undang-undang perlindungan binatang, Guangdong mayoritas dihuni oleh orang Kanton yang terkenal sebagai pemakan segala. Sampai-sampai ada guyonan yang menyebutkan, ''Orang Kanton memakan segala yang terbang kecuali pesawat dan apa pun yang berkaki kecuali kursi.''

Labels:

1 Comments:

Anonymous yieareief said...

masih kucing...



di desa terpencil di china ada desa yang budayanya memakan wanita dari luar desa.

October 30, 2010 at 3:08 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home